Langsung ke konten utama

Review Buku Perempuan Di Titik Nol Karya Nawal El Saadawi

 

Perempuan Di Titik Nol

Perjuangan seorang perempuan dari tanah Mesir


Heloo, welcome back to my blog. Lama banget gak nulis blog. Kangen juga. Gimana nih 2023 ? still good? semoga semuanya sehat-sehat baik fisik dan mental ya. Sembari nulis tesis, aku mau meluangkan waktuku untuk nulis blog. Stres juga nulis tesis, jenuh, pengen cepet-cepet kelar dah. 😁 


Akhir tahun kemaren, merasa aku buang waktuku untuk hal yang gak penting. Setelah buka-buka twitter tentang akun pecinta bukulah intinya, aku tahun kemaren gak banyak baca buku. Merasa bersalah? Iya pastinya dong. Banyak ebook yang kupunya, yang dulu jaman awal-awal covid aku download beberapa terutama yang populer, dan yang kubaca hanya beberapa dari sekian buku yang ku dwonload. Semoga dimulai awal tahun ini mulai konsisten buat baca buku, baik nonfiksi maupun fiksi. 

Well, kali ini aku mau mereview salah satu buku yang baru saja aku baca. Gak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya, hanya 2 hari cukup bagiku.  Buku itu berjudul "Perempuan Di Titik Nol" karya  Nawal El Saadawi. Aku pikir buku tersebut tebal ya, tenyata setibanya buku tersebut langsung aku baca, lewat online aku belinya, buku itu tipis dengan 176 halaman. Cukup berat melihat bagaimana seorang Firdaus (pemeran utama) dalam novel tersebut berjuang untuk hidupnya. Dia tumbuh dalam keluarga yang kurang mampu. Dalam buku tersebut kita bisa membayangkan bagaimana budaya patriarki yang sangat kental di lingkungan masyarakat Mesir. 



Cerita Awal: Ketika penulis (Nawal El Saadawi ) yang merupakan seorang dokter yang juga seorang penulis buku, mencoba untuk ke penjara untuk mewawancari salah seorang wanita yang divonis hukuman mati, karena dia telah membunuh seorang germo. Hukuman telah dijatuhkan, beberapa hari lagi dia akan dieksekusi. Sebelum itu, Nawal ingin mewawancari Firdaus. Hal ini dikarenakan menurutnya Firdaus merupkan salah satu tahanan yang menarik perhatiannya. 

Sewaktu Nawal ingin mewawancarainya, namun Firdaus terus menolaknya. Akan tetapi Nawal tidak putus asa, dia setiap hari pergi ke lapas untuk berusaha berbicara dengan Firdaus. Sayang usaha tersebut nihil. Nawal harus segera mewawancarinya karena hal itu berkaitan dengan penelitiannya. Hari menjelang eksekusi pun hampir tiba, esok hari merupakan hari bagi Firdaus untuk dieksekusi. Nawal berjalan menuju parkiran dengan berat hati , dia tidak dapat mewawancari Firdaus. Hingga akhirnya Firdaus mau bertemu dengan Nawal. 

Cerita panjang, hingga akhirnya dia menjadi seorang psk kelas atas di Kairo. 


Cerita lika-liku kehidupan Firdaus memperlihatkan bagaimana masyarakat yang didominasi kaum pria yang juga merupakan kritik pedas dari penulis. Laki-laki yang selalu diutamakan dalam segala hal, mereka menganggap bahwa agama mengajarkan hal tersebut dan membenarkan kalau suami memukul istrnya. Karena hal tersebut merupakan bentuk ketegasan dari seorang suami kepada istrinya. 

Hal yang membuat aku pribadi merasa sedih, marah dan kecewa adalah bagaimana masyarakat memperlakukan seakan perempuan itu hanya menjadi bahan objektifitas mereka, hanya untuk memenuhi nafsu birahi mereka. Seakan perempuan itu makhluk lemah serta tak berdaya dan hal itulah yang menjadi peluang laki-laki untuk menguasai perempuan tersebut. 

Rating: 9,5/10 πŸ˜‰

Buku ini baguusss bangett. Salah satu novel feminis terbaik sejauh ini yang aku baca. Hal yang aku suka adalah ketika Firdaus menyadari value yang dia punya. Meskipun dia hanya tamatan sekolah menengah, akan tetapi kemampuan akademisnya bagus. Dia pintar dan cerdas. Dia juga hanya manusia biasa yang juga butuh tempat bersandar. Ketika orang lain hanya berbuat seenaknya dan memanfaatkan kebaikan dan ketulusannya. Dia juga ingin dicintai, diberikan kasih sayang sebagai seorang anak, juga sebagai seorang perempuan. 

Setelah membaca buku ini, aku banyak bersyukur atas hidup yang aku miliki. Hidupku memang jauh dari kata "sempurna", akan tetapi aku bersyukur berada di lingkungan yang baik, bisa mendapatkan kasih sayang dari orang-orang sekitar, dan bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. 

Sekian dulu review buku kali ini. Lain kali akan aku bahas review buku lainnya. Atau film dan series. Bisa juga makeup dan skincare. 😁

Terima Kasih sudah membaca blog ini. See u in next blog. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Life Update

 Halooo, lama bangett gak nulis, kangen nulis di blog lagi nih. 😁 how are you guys?  Selama 2024-2025 detik ini,  banyak hal yang terjadi up and down. Suka, duka, tawa, canda, tangis, amarah. Banyaaak lah. Adult's life lah.. hehe Meskipun begitu, aku bersyukur punya orang-orang terdekat yang ada saat aku membutuhkan, aku bingung harus gimana.  Banyak-banyak bersyukur atas apa yang aku miliki, meskipun aku bukan orang yang sempurna, begitu pula hidupku.  Seperti halnya ketika disuruh until menikah di umur 27th ini, aku sih mikirnya aku masih muda t o get married, even most of my friends are getting married. Sering merenung, mikir, ' why, me? yang harus mengalami hal ini' . Terkesan lebay sih. But it's real.  Ya meskipun kita sudah pacaran sejak 2018, tapi rasanya masih pengen hidup melajang. Hehe But I am grateful to have him as my partner, best friend, brother, meskipun hidup bareng harus banyak penyesuaian, saabaarr tentunya. 😁 Menikah juga merupakan lem...

27 th THIS YEAR !!!!!

Kalau jaman masih bocil rasanya pengen banget cepet dewasa. Pengen cepet merasakan rasanya lulus dari sekolah, yang mana hanya bikin stres gara-gara PR yang membludak. Sepertinya, dunia dewasa merupakan hal yang menyenangkan.  Pada kenyataannya kadang tidaknya demikian, rasanya ingin balik ke jaman masih bocil.  Apakah kalian pernah berpikiran hal demikian?  Kalau iya, Selamat ya. 😁 Bisa dibilang umur 20-an ini merupakan umur yang masih muda, masih mencari jati diri. Berjuang dalam mencapai cita-cita, goals, dll.  Ah common, I don't want to talking seriously like my previous blog before. Hehe Baca juga πŸ‘‰  24     πŸ‘‰  25 Seiring bertambahnya usia akan ada prioritas maupun kesibukan dalam kehidupan. Dulu ada teman yang benar-benar akrab, kemana-mana barengan. Seiring bertambahnya umur mereka punya kesibukkan masing-masing. Jadi yang wajar kalau misal jadi jarang berkomunikasi, dan jarang bertukar kabar.  Ada rasanya memang tempat berkeluh kesa...

500 Days of Summer

Review Film 500 Days of Summer  It's not Love story BUT Story about Love  Hello, how are u guys?  ... Well, di blog ku kali ini aku akan bahas review salah satu film favorite ku yang judulnya " 500 days of Summer ". Sudah pada tahu kan ya film ini ? Film yang gak ada habisnya untuk dibahas. Ini review film pertama ku, I am sorry kalau masih agak kurang jelas,😁Let's start ! Film ini dirilis pada tahun 2009, so sudah 11 tahun ya, btw aku nih nonton film ini sudah 5 kali, ehehe, gak tau kenapa, gak bosen-bosen aku tuh. 😁Seru juga untuk di perdebatkan, kalau baca-baca di sosmed (e.g. Quora, ) ada beberapa cowok yang menyalahkan si Summer ini nih. Dari film ini mungkin bakalan ada Teamnya Summer and Teamnya Tom nih. heehhe. Padahal nih ya, dari awal kan si Summer bilang kalau dia gak pengen hubungan yang serius, eh si Tom malah (ya sudah dijalani aja). emm. It's not love story, but it's story about love.  500 days of Summer ini dibintangi oleh Zooey Deschanel da...