Langsung ke konten utama

500 Days of Summer



Review Film 500 Days of Summer 

It's not Love story BUT Story about Love


 Hello, how are u guys?  ... Well, di blog ku kali ini aku akan bahas review salah satu film favorite ku yang judulnya "500 days of Summer". Sudah pada tahu kan ya film ini ? Film yang gak ada habisnya untuk dibahas. Ini review film pertama ku, I am sorry kalau masih agak kurang jelas,😁Let's start !

Film ini dirilis pada tahun 2009, so sudah 11 tahun ya, btw aku nih nonton film ini sudah 5 kali, ehehe, gak tau kenapa, gak bosen-bosen aku tuh. 😁Seru juga untuk di perdebatkan, kalau baca-baca di sosmed (e.g. Quora, ) ada beberapa cowok yang menyalahkan si Summer ini nih. Dari film ini mungkin bakalan ada Teamnya Summer and Teamnya Tom nih. heehhe. Padahal nih ya, dari awal kan si Summer bilang kalau dia gak pengen hubungan yang serius, eh si Tom malah (ya sudah dijalani aja). emm. It's not love story, but it's story about love. 




500 days of Summer ini dibintangi oleh Zooey Deschanel dan Joseph Gordon Levitt. Awal mula lihat Zooey (ya ampun cantiik banget nih aktris) mirip Katy Perry gak sih ? 😁 ok langsung saja kita mulai ceritanya. Pertemuan Tom dan Summer bermula di tempat kerja, yang mana pada waktu itu Summer merupakan karyawan baru di perusahaan itu. Keduanya tanpa sengaja bertemu di lift, saat itu, Tom sedang mendengarkan lagu "There Is A Light That Never Goes Out"  dari The Smiths dan Summer pun mengenali musik tersebut. Summer mengatakan pada Tom "I love The Smiths" sambil tersenyum, Setelah sampai ke tempat kerjanya, dia pun menceritakan pada salah satu teman kerjanya, kalau si Summer menyukai lagu dari Smith. Tom pun senang, ke geeran lah bahasanya kali ya πŸ˜‚ FYI, Tom ini lulusan arsitek, akan tetapi dia bekerja sebagai juru tulis di perusahaan percetakan surat. 


Disini Tom menyukai Summer, begitu pun Summer, but hubungan mereka hanya sebatas pertemanan. Si Summer nih bilang kalau dia gak pengen hubungan yang serius, eh tapi gak pake kissed him, malah baper ntar si Tom, bahaya nih. 😏 Love just a fantasy, kata Summer. 




Baik Tom dan Summer, keduanya dekat, berkencan layaknya pasangan, bertukar pikiran dalam hal apapun ,ini salah satu hal yang menimbulkan kesalahpahaman Tom terhadap Summer. Di sisi lain, si Tom yang sudah di mabuk cinta oleh Summer, menikmati setiap momentnya yang dia lakukan bersama Summer. Ada salah satu scene yang iconic nih, jadi inget kemaren nonton drama korea "Because it's my first time" ada scene sama kaya di film nya 500 days of Summer, yaitu si Tom berjoget di pagi hari, πŸ˜‚ maklum lah namanya juga orang jatuh cinta, 











Setelah itu, Tom mulai galau nih, dengan tingkah Summer, yang mulai gak jelas, entah sedang PMS or lagi gak mood. Perbedaan pandangan akan cinta dari segala macamnya itu, membuat suatu hal tak dapat terelakkan. Disini lain, Tom masih mencintai Summer, akan tetapi Summer tidak demikian.Tom pun frustasi, galau, gak karuan deh ... poor Tom πŸ˜ͺ Dia berusaha move on dari Summer. 




Setelah sekian lama tak bertemu Summer, Tom di kejutkan saat dia akan menghadiri pesta pernikahan teman kantornya, dia tak sengaja melihat Summer di kereta. Tentu saja, dia pura-pura tak melihatnya. Eh Summer pun menyapa si Tom. Mereka pun mengobrol.  



Setelah itu, mereka di pertemukan kembali dalam sebuah pesta. Guess what, Tom berekspektasi hal-hal yang mungkin bisa terjadi antara dirinya dan si Summer. Namun, ekspektasinya berbeda dengan realita yang dia alami. Ternyata pesta tersebut merupakan pesta lajangnya si Summer. She will be married soon. Summer akan menikah dengan orang lain, pastinya bukan dengan Tom. Common Tom, Let's move on. Kasihan loh si Tom. 😌😐 Setelah berkutat dengan patah hatinya karena ditinggal nikah oleh Summer, Tom pun berusaha untuk bangkit dari keterpurukannya. Dia mencoba untuk mengejar mimpinya untuk menjadi seorang arsitek. Dia pun membaca buku-buku, mencari informasi dan melamar ke tempat-tempat kerja. Memang gak mudah ya, untuk move on dari sesuatu. Dibutuhkan waktu dan kemauan untuk itu. But salut sama Tom, dia berani moving on, ibarat kata "hidup gak melulu soal kamu" 😁


Well, aku akan bahas opini ku : 

mengenai film ini, menurut ku salah satu penggambaran jelas realita percintaan, ya mungkin ada yang pernah mengalami hal serupa. Aku sudah film yang seperti ini, meskipun mereka tak berakhir bersama, ada hal yang bisa dipetik dari cerita film ini. Salah satunya, cinta tak harus memiliki. Seberapa besarpun cinta Tom ke Summer, Tom tak akan pernah memiliki Summer seutuhnya. Jangan dibutakan oleh cinta. Kalaupun cinta sama seseorang, masih rasional lah. Bucin itu tak baik, πŸ˜‚ Mungkin dari kalian yang sudah nonton film ini, bakalan menyalahkan si Summer yang bertingkah demikian terhadap Tom. But, dari awal Summer sudah mengatakan kalau dia tak ingin menjalani hubungan yang serius. 


Tapi kan Tom disini menghiraukan perkataan si Summer. Dia hanya memikirkan kalau dia bahagia ada Summer di dekatnya, yang selalu menemaninya. Seakan dia playing victim, kalau si Summer adalah wanita jahat, yang mencampakkannya dengan begitu kejammmm.....😬😱 Tentunya film ini sudah lebih dari 1 dekade masih saja diperdebatkan. Itu tadi opini ku soal film ini.. Entah kalian Teamnya Summer ataukah Teamnya Tom, semuanya yang menontonnya pasti punya padangan atau opini masing-masing soal film ini. 

Kalau di dunia nyata Friendzone lah 😬 yang di bilang temenan, tapi juga punya rasa lebih dari temen. Ketika dalam posisi naksir berat, yang aman sudah melakukan semua trik agar tahap hubungan bisa meningkat. Namun, tak peduli apapun usahanya, si temen nih ya tetep gak pernah melirik usahanya sebagai seorang individu yang bisa dijadikan pasangan ya terjebaklah dalam friendzone. 






Rating: 7.8/10 


Itu dulu pembahasan filmnya kali ini, mungkin aku akan membahas series or film lainnya. Stay tuned. πŸ˜‚ Thanks sudah baca blog ku kali ini. See u in the next blog !! 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Life Update

 Halooo, lama bangett gak nulis, kangen nulis di blog lagi nih. 😁 how are you guys?  Selama 2024-2025 detik ini,  banyak hal yang terjadi up and down. Suka, duka, tawa, canda, tangis, amarah. Banyaaak lah. Adult's life lah.. hehe Meskipun begitu, aku bersyukur punya orang-orang terdekat yang ada saat aku membutuhkan, aku bingung harus gimana.  Banyak-banyak bersyukur atas apa yang aku miliki, meskipun aku bukan orang yang sempurna, begitu pula hidupku.  Seperti halnya ketika disuruh until menikah di umur 27th ini, aku sih mikirnya aku masih muda t o get married, even most of my friends are getting married. Sering merenung, mikir, ' why, me? yang harus mengalami hal ini' . Terkesan lebay sih. But it's real.  Ya meskipun kita sudah pacaran sejak 2018, tapi rasanya masih pengen hidup melajang. Hehe But I am grateful to have him as my partner, best friend, brother, meskipun hidup bareng harus banyak penyesuaian, saabaarr tentunya. 😁 Menikah juga merupakan lem...

27 th THIS YEAR !!!!!

Kalau jaman masih bocil rasanya pengen banget cepet dewasa. Pengen cepet merasakan rasanya lulus dari sekolah, yang mana hanya bikin stres gara-gara PR yang membludak. Sepertinya, dunia dewasa merupakan hal yang menyenangkan.  Pada kenyataannya kadang tidaknya demikian, rasanya ingin balik ke jaman masih bocil.  Apakah kalian pernah berpikiran hal demikian?  Kalau iya, Selamat ya. 😁 Bisa dibilang umur 20-an ini merupakan umur yang masih muda, masih mencari jati diri. Berjuang dalam mencapai cita-cita, goals, dll.  Ah common, I don't want to talking seriously like my previous blog before. Hehe Baca juga πŸ‘‰  24     πŸ‘‰  25 Seiring bertambahnya usia akan ada prioritas maupun kesibukan dalam kehidupan. Dulu ada teman yang benar-benar akrab, kemana-mana barengan. Seiring bertambahnya umur mereka punya kesibukkan masing-masing. Jadi yang wajar kalau misal jadi jarang berkomunikasi, dan jarang bertukar kabar.  Ada rasanya memang tempat berkeluh kesa...