Dilihat dari judulnya nih aku mau ceritain sedikit soal apa tuh maksud 24? disini aku cerita soal perasaan umur 24 th, yang mana sudah dianggap dewasa nih. kalau menurut penelitian yang berjudul "Age of Adolescence" itu dikeluarkan oleh the medical journal Lancet Child and Adolescent Health. Di dalamnya, tercantum pendapat sekelompok psikolog yang mengatakan masa-masa remaja kini lebih panjang karena terjadi pergeseran tuntutan sosial dan perubahan kondisi ekonomi. Makin sedikit muda-mudi berusia awal usia 20an yang ikut melakoni syarat-syarat tradisional menjadi dewasa, seperti mencicil KPR, menikah, punya pekerjaan tetap dan punya anak. Para penulis penelitian ini juga menyalahkan tingginya paparan terhadap media pada anak muda dari demografi Generasi Z. Peneliti berpendapat, “kekuatan sosial yang tak pernah ada sebelumnya, termasuk media pemasaran dan digital, memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan dan kewarasan manusia selama beberapa tahun terakhir.”
Di umur 24 th yang mungkin the reader pernah denger nih dengan "a quarter life crisis" π. Ngelihat orang lain kayanya enak banget ya hidupnya. punya ini punya itu, lha aku punya apa? π ya begitulah pikiran ku saat ku melihat mereka. hidupnya kok seneng-seneng aja, apa gak ada bebankah ? atau cuman aku yang mendramatisir sesuatu. Feeling insecure itu ada, malah selalu ada. Aku nih nonton drama korea. Wihh drama korea mulu nihh bocah?? eiiitss jangan salah, nih drama bagus, mencerita lika liku si pemeran utama yang di perankan oleh Park Bo gum ini, yang pengen jadi aktor. Tapi gak di support sama keluarganya apalagi bapaknya nih.. agak kesel sih lihat bapaknya. sampe akhirnya dia ada tawaran main di salah satu drama gitu, panjang deh ceritanya. tonton aja, sekarang sampe ep 14 di minggu ini. bagus sih, perjuangan di usia 20 an. Yang tak pernah menyerah, membuktikan kalau dia bisa. mungkin juga di antara the reader disini ada yang tak di dukung dalam mengerjar mimpinya kah ? or ya banyak orang yang mencibir, "kamu takkan bisa", "sudahlah ngapain repot-repot kerja kek gitu dapat apa emang?", "mending nikah aja, ", dll.
Di Indonesia umur 24 th itu sepertinya pas bukan ? buat apa ? ya
nikah lah ? ya basa basi mereka sih. apalagi orang desa nih. Umur 17 thn aja
ada yang sudah nikah dan punya anak. Bukan mau merendahkan or apa, ya gimana,
usia-usia itu masih remaja. Lagi seneng-senengnya jadi remaja, ya kan? Belum
terpikirkan saat itu. Masih memikirkan PR, pelajaran kimia, biologi, dll.
Alhamdulillah aku punya lingkungan yang support, untuk belajar, dan berbagai
hal lain. Sedih juga melihat realita banyak anak di luar sana yang belum bisa
mendapatkan akses pendidikan yang baik, apalagi di tengah pandemi seperti ini.
Tapi ada beberapa dari mereka yang tidak menyerah. That good. π
Back to
topic 24, kalau masalah nikah nih misal, mungkin suatu saat aku
menginginkannya, bukan sekarang. Kalau pun menikah with my partner, my goal is to grow old together with him.
Simple kan, entah nanti ketemu di umur berapa, I don’t know that. Entah, aku
ingin melakukan apa yang aku suka dulu, aku ingin belajar bertanggungjawab
untuk diriku sendiri dulu. Tak perlu iri dengan orang yang duluan nikah, ya
memang itu sudah keputusan mereka. Belum tentu juga setiap orang sanggup, itu
tanggungjawab yang berat. Dari sini aku pilih-pilih untuk membicarakan ini
dengan orang lain, lihat orangnya dulu. Kalau pun untuk basa basi ku jawab
seadanya aja. bukan bermaksud gimana-gimana, tapi ya untuk segera mengakhiri
pembicaraan saja. π Di dunia ini gak
cuman nikah aja, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Entah melatih skill
baru, ataupun kegiatan lain. Aku setuju sih sama videonya Kak Gita soal “menikah”. Di video itu Kak Gita bilang
yang bisa menentukan kita siap atau belum ya diri kita sendiri bukan orangtua,
tante,om, kakek, nenek. Sorry to say, but I am NOT a queen, yang harus nikah untuk masa depan politik, dan warga
ku nih. Hehe Kalau mungkin pernah baca-baca kehidupan ratu di negara monarki,
yang mana mereka harus menikah bukan semata-mata untuk dirinya sendiri,
melainkan untuk rakyatnya, masa depan kerajaan. Kalau untuk mengungkapkan isi
pikiran ku, aku biasanya dengan beberapa orang, ya tiap orang kan punya
pandangan sendiri akan sesuatu. Ya kalau gak suka dengan pandangan
hidupnya ya sudah. Kita beda background knowledge, dr segi gen aja sudah
berbeda, gizi nya. Mungkin ada beberapa hal yang aku gak ngerti tapi mereka
ngerti, atapun sebaliknya.
Selama hidup, pasti dihadapkan oleh pilihan-pilihan kan ya ? pilihan-pilihan tersebut yang akan merubah hidup di masa depan iya kagak ? Sometimes I think that “am I making a good choice?” What if I made a mistake, I’ll taking responsibility. Emm, topik kali ini lumayan serius bukan? hehe, I just want to telling everything on my mind. Yang selama ini terpikirkan, and for some reasons I am just not speak out about it.
24? Apa aja sih yang sudah dilakukan selama 24 tahun hidup ? haruskah sudah punya segalanya yang dibutuhkan dalam hidup ? I mean career, education, social status, and many other things. Gmn klu belum ? apakah itu tidak memenuhi standar kehidupan ? waiitt.. I know that untuk bisa bertahan hidup kita sandang, pangan, papan bukan ? yeah but for some people untuk memenuhi hal-hal tersebut juga tidak mudah. But so far we try our best. Gak semuanya harus sama dengan orang lain. But sometimes merasa iri dengan apa yang orang lain punya. Apalagi mereka-mereka yang sudah punya pencapaian di usia yang muda. I believe that they are working hard to make their life as well. Ya mereka tidak menampakkan itu, yang mereka share di sosial media misal, ya hasil pencapaian mereka. Not the process how they achieve it. So do I. I’ll do the same things. People don’t care about how hard to try it, mereka hanya akan peduli ketika kamu sudah berhasil. You guys telling how you working hard to making a success thing. People will give u respect, applause if u success.
Pastinya untuk mencapai sesuatu, dibutuhkan bantuan beberapa pihak misalnya nih orang tua, temen-temen, ataupun orang-orang di sekitar. Sejauh ini aku berterima kasih untuk orang-orang yang telah mendukungku. Tanpa mereka-mereka ini aku tak mungkin dapat sampai sekarang. Apapun itu they are supporting me. Untuk menulis ini butuh waktu kira-kira semingguan lah, agak lama sih, sometimes gak bisa sehari langsung jadi soalnya nih ide-ide or hal-hal yang mau aku tulis tiba-tiba muncul dipikiran ku. Entah di tengah malam, di kamar mandi, or sedang melamun. Dan harus segera aku tulis. Seperti yang aku tulis di blog sebelumnya, aku orangnya pelupa. As soon as possible.
“Just because you took
longer than others doesn’t mean you failed.
Remember that. Everyone has their own space and journey”
https://www.vice.com/id/article/gyw949/generasi-sekarang-menurut-psikolog-baru-dewasa-di-usia-24
Wah. Sangat menginspirasi. π₯°
BalasHapusasal nulis aja , π
HapusBaru tau Fir, kalo kamu lahiran 96
BalasHapushehe
Hapus